Rabu, 08 Juni 2011

Berbicara, Membaca, Menulis dan Mendengarkan Sebagai Bagian dari Kecerdasan Linguistik Verbal

Kecerdasan linguistik verbal merupakan kemampuan untuk menyusun pemikiran dengan jelas dan mampu menggunakannya secara kompeten melalui kata-kata, baik dengan berbicara (speaking), membaca (reading),  menulis (writing) ataupun mendengarkan (listening).
Dengan tingkat kecerdasan verbal yang baik, seseorang akan memperlihatkan suatu kesesuaian dalam penguasaan bahasa dan dapat memaparkan sesuatu topik, berdebat, diskusi, melakukan penafsiran, memahami dan menyampaikan pelaporan serta melaksanakan beberapa kegiatan lain yang berkenaan dengan berbicara dan menulis.
Sedang keterampilan dalam berbicara merupakan aspek utama yang nampak dari kecerdasan verbal, dan kecerdasan linguistik terdiri dari penguasaan beberapa komponen bahasa, seperti sintaksis, semantik, fonik, fragmatik dan lain-lain.
Selain untuk keterampilan dalam berkomunikasi linguistik verbal juga terasa penting guna mempertahankan argumen,  mengungkapkan ide-ide, pemikiran dan keinginan seseorang.  Dalam hal ini kecerdasan linguistik verbal merupakan kemampuan yang sangat menentukan dalam proses komunikasi antar person pada tataran intelektual dan sosial.
Membaca adalah upaya pembelajaran tuk memahami dan menggunakan bahasa, khususnya bentuk bahasa tulis. Kegiatan membaca memerlukan usaha-usaha tertentu karena bahasa tulis ini melibatkan penggunaan sandi dan simbol-simbol buatan yang mengkaitkannya pada pembelajaran sistematis tentang cara menguraikan lambang tulis ke dalam bentuk bunyi bahasa yang mewakilinya.
Tujuan mempelajari bgaimana menguraikan sandi ataupun simbol-simbol dalam bahasa tulis ini adalah untuk memahami dan menggunakan perhubungan dasar antara huruf dan bunyi bahasa. Dengan kemampuan verbal yang baik akan lebih mudah dalam hal kaitannya mempelajari pola huruf dan bunyi dari kata-kata ataupun kumpulan sandi serta simbol-simbol yang tertulis, terutama bahasa-bahasa yang bersifat fonetik.
Kegiatan membaca dan menulis mungkin pengembangannya di lakukan secara terpisah, akan tetapi lebih sering keduanya berjalan beriringan. Membaca dan menulis merupakan keterampilan dasar dalam melakukan komunikasi. Pengembangan keterampilan dalam hal menulis akan memudahkan seseorang untuk menyusun pemikiran dan gagasan ke dalam bentuk kata-kata yang di tuangkan ke dalam media tulis dengan menggunakan sumber kata-kata yang lahir dari pemikiran mereka.
Seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik verbal terutama dalam hal pengolahan kata-kata ke dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan biasannya juga memiliki tingkat keterampilan mendengarkan (listening) yang bagus juga. Dan yang memungkinkan dia melakukan hal yang terbaik dalam berkomunikasi, baik antar pribadi maupun kelompok. Dengan kemampuan mendengarkan yang baik akan lebih memudahkan seseorang dalam membangun komunikasi secara cepat dan tepat ketika menanggapi serta memahami apa yang di dengar dan memungkinkannya untuk memberi tanggapan secara efektif.
Pragmatik
Pragmatik adalah pola penggunaan bahasa untuk mencapai tujuan praktis dan merupakan salah satu aspek penting dalam hal kecerdasan linguistik. Pragmatik merupakan penentu dari kemampuan seseorang dalam hal penyampaian maksud melalui alat-alat kebahasaan.
Tingkat penguasaan pragmatik yang rendah akan menunjukkan bahwa pembicara atau penulis kemungkinan tidak akan bisa mencapai tujuan yang di maksudnya melaui bentuk komunikasi lisan ataupun tulisan.
Ada dua faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kecerdasan linguistik verbal, yakni:
1.      Faktor pertama adalah penggunaan bahasa yang baik, tepat dan benar,
2.      Faktor kedua adalah standar logika, perlu adanya pemahaman secara logika tentang penempatan informasi yang tepat dan berarti bagi audiens tertentu, serta untuk memperlihatkan cara penyampaian informasi yang bermakna kepada audiens yang berbeda.